Apabila kita melihat republik islam Iran, dapat kita lihat dengan dua cara pandang :
-
iran merupakan negara dengan sistem teokrasi murni, dimana ayatulloh
khomaeni sebagai pimpinan tertinggi. Walaupun secara yuridis khomaeni
hanyalah pimpinan spiritual informal, tetapi pada kenyataannya presiden
tunduk mutlak dan dipilih oleh dukungan rakyat yang diprintah oleh imam
komaeni.
-
iran adalah negara sekuler, dimana sistem kenegaraan dipegang oleh
presiden dan sistem agama dipegang oleh imam khomaeni.
Negara Libanon dengan ibu kota beirut adalah negara
makmur dengan julukan swiss nya timur tengah. Adalah negara dengan
penduduk mayoritas islam dengan sistem pemerintahan sekuler.
Dimana ada sistem pengaturan pembagian kekuasaan
agama pada pejabat-pejabat tinggi negara. Misal: presiden harus islam,
perdana menteri harus kristen, gubernur harus yahudi dan sebagainya.
Masing-masing agama ada perwakilan pada pejabat tingginya dan ini sudah
ketentuan undang-undang negara.
Sistem teokrasi dan sekuler juga pernah diterapkan
oleh negara-negara nasrani, misalnya romawi di era abad pertengahan.
pada awalnya menerapkan teokrasi dimana petinggi gereja adalah otomatis
sebagai petinggi negara. Setelah terjadi revolusi baru dipisahkan antara
kekuasaan gereja dan kekuasaan negara.
Bagaimanakah islam seharusnya, apakah harus menerapkan teokrasi atau sekuler??
Sebenarnya tidak ada acuan mutlak yang diharuskan
apa yang diterapkan dalam islam dalam mengatur kehidupan kemasyarakatan.
Yang pasti Allah menciptakan manusia untuk beribadah. “ tidak ada kami
ciptakan jin dan manusia kecuali untuk ibadah”. “tidak kuprintah kecuali
untuk beribadah dengan memurnikan agama”.
Allah menurunkan nabi-nabi yang pada masanya ada berbagai sistem pengaturan masyarakat.
Misal :
- nabi adam, belum ada negara
- nabi Nuh, hud , saleh masyarakat ada dalam bentuk kuryah (desa), dan ada tokoh masyarakat yang menentangnya
-
nabi ibrahim sudah ada beberapa kerajaan, walaupun pada masa yang
sama ada nabi luth, dan masa tak terlalu jauh ada nabi ismail, iskak.
Kepemimpinan para nabi tersebut hanya mengajak ibadah.
- Nabi zakaria sebagai tukang kayu, dzulkifli dll tidak memiliki kepemimpinan secara formal.
- Nabi Yusuf ada kerajaan. nabi yusuf hanya sebagai menteri pangan. Walaupun seorang nabi ia adalah bawahan raja.
-
Nabi musa, ada firaun. Pada saat yang sama ada nabi harun, ada suaib
bahkan ada nabi qidir (sang pangeran pengembara). Asyiah, masithoh, dan
pejabat kerajaan yang iman pada musa menyembunyikan keyakinannya.
- Nabi isa, ada kaisar romawi.
- Nabi yang memimpin umat untuk ibadah dan urusan dunia sekaligus hanya nabi Daud dan nabi sulaiman.
Bagaimana dengan zaman nabi muhammad??
Disini ada berbagai pihak dengan berbagai pandangan.
- kepemimpinan nabi muhamad adalah sekuler (khusus akherat/dakwah)
- Kepemimpinan nabi muhammad adalah teokratis (dakwah dan politik)
Pandangan pertama.
-
nabi muhammad membawa risalah yang membenarkan tentang ajaran taurot
dan injil. Tidak mempedulikan/tidak memansuh sistem ketatanegaraan yang
dijalani nabi musa yang tidak membai’at firaun atau nabi isa yang tidak
membai’at kaisar roma. Nabi memerintahkan hambanya untuk ibadah. Bahkan
awalnya nabi muhammad diperintahkan sholat 50 kali sehari semalam.
Selain itu nabi juga mewajibkan sholat malam untuk dirinya. Banyak
Ayat-ayat dan sabda nabi yang mementingkan urusan akherat daripada
urusan dunia. Misalnya :
a. Apabila engkau menghendaki akherat maka carinah ilmu, apabila
menghendaki dunia maka carilah ilmu
b. carilah dunia seakan
engkau akan hidup selamanya (masih ada waktu hari esok) dan carilah
akherat seakan engkau akan mati besok (tidak ada waktu)
c. Sebaik-baiknya kamu
sekalian adalah orang yang tidak meninggalkan urusan dunia karena
akherat dan tidak meninggalkan urusan akherat karena dunia.
d.barang siapa beramal dengan niat mencari dunia atau menikahi wanita maka yang didapat hanyalah apa-apa yang di niatkan.
dll
Pada awal nabi hijrah ke
madinah kepemimpinan masyarakat madinah dipegang oleh abdullah bin ubay
bin kaab bin sahl. Nabi muhammad memegang kepemimpinan urusan ibadah.
Nabi juga hidup
berdampingan secara damai dengan suku-suku yahudi di madinah. Nabi
jualan di pasar selayaknya warga sipil biasa. Tidak sebagai koordinator
pasar, tidak duduk di istana negara dan tidak mencetak uang sendiri.
Dalam hadist Rowahu ibnu
majah bahkan dikisahkan nabi pernah hutang ke orang yahudi untuk
membeli gandum dengan menggadaikan baju besi menjelang akhir hayatnya.
Walaupun hadist ini dhoif tetapi ini mengisahkan situasi hubungan
antar manusia dimasa zaman nabi dan sahabat .
Pandangan kedua: kepemimpinan nabi muhammad adalah teokratik.
Ini menurut pandangan modern yang menganggap layak bagi kota madinah atau kota mekah sebagai negara kota.
Bagaimana dengan negara indonesia???
Awalnya para pejuang islam indonesia berkehendak
untuk mewujudkan indonesia adalah negara islam, teokratik. Ini tertuang
dalam piagam jakarta. Tapi banyak pertentangan dan akhirnya dihapuslah
kalimat “menjalankan syariat” pada piagam jakarta. Dan sebagai gantinya
pada UUD 45 pasal 29, Negara menjamin kebebasan penduduk untuk memeluk
agama dan kepercayaan masing-masing. Negara tidak berdasarkan salah satu
agama. Masalah agama dipisahkan dengan masalah urusan dunia dengan
membuat departemen sendiri yaitu departemen agama, membuat Kantor Urusan
Agama, dan pengadilan Agama.
Bagaimana dengan golongan yang ingin menerapkan sistem kepemimpinan seperti jaman nabi??
Karena sistem kepemimpinan berbasis syariat islam
murni secara teokratik tidak mendapatkan tempat di indonesia, maka
aspirasi tersebut tidak tersalurkan secara formal. Ada yang berupa
gerakan islam radikal, ada yang sekedar wacana dalam majelis dakwah dan
ada juga yang melaksanakan kepemimpinan secara syirri. Selama tidak
mengganggu stabilitas negara, tidak melakukan pemberontakan oleh
pemerintah masih dijamin kebebasanya, sebagaimana kebebasan berserikat
dan berkumpul.
Bagaimana kepemimpinan secara syirri??
Arti syirri adalah tidak terang-terangan,. Sebagai
contoh adalah Nikah syirri. Nikah syirri adalah nikah yang dilakukan
sesuai aturan agama tetapi tidak dicatatkan ke pemerintah. Nikah yang
tidak tercatat ini banyak terjadi di kampung-kampung pelosok yang tidak
mampu membiayai administrasi, pada masa-masa dulu sebelum indonesia
merdeka, dan masa sekarang yang masih menerapkan hukum adat misalnya
dayak pedalaman.
Golongan yang pernah menerapkan kepemimpinan/ keamiran syirri ini contohnya adalah :
1. golongan mameluk. Mereka adalah golongan budak
yang pada masa dinasti khilafah fatimiah mesir. Khilafah fatimiah
berhaluan syiah, sedangkan golongan mameluk ini merupakan kelompok
dakwah yang bertujuan menegakkan syariah secara sunni. Imam dibai’at
secara syirri. Setelah khilafah fatimiah runtuh, golongan mameluk ini
menjadi khilafah mameluk.
2. Masa-masa dinasti umayah ada masa keamiran
dijalankan secara syirri. Bahkan dimasa sangat awal ketika abdurrohman
melarikan diri dari bagdad ke cordoba dan mendirikan keamiran disana.
(abad 5 H)
3. masa-masa mohammad bin abdul wahab sebelum mampu menguasai hijaz. Hijaz masih masuk dalam kekuasaan otoman. (1800-1900 an).
4. imam ahmad bin hambal, pada saat khilafah
abasiyah di taklukkan bangsa tartar. Dia tidak membai’at hulagu khan
sang penguasa, walaupun akhirnya hulagu masuk islam. (th.1280 an)
5. Imam malik, menentang kholifah pada masanya yang
mempunyai faham mu’tazilah. Kholifah memaksa seluruh rakyat
membai’atnya. Tapi imam malik membela rakyat yang tidak mau membai’at
kholifah. Akhirnya imam malik diseret dengan kuda, disiksa dan
dimasukkan penjara.
6. peto syarif yang berhaluan wahabi dibai’t
sebagai imam di daerah bonjol dan terkenal sebagai imam bonjol , padahal
saat itu daerah Bonjol masuk dalam kekuasaan hindia belanda. Masyarakat
bonjol tidak membai’at ratu belanda sebagai imam. (th.1820 an)
7. Imam Abu a’la almaududi ikut berjuang mendirikan
pakistan merdeka dengan syariat islam. Ternyata setelah pakistan
merdeka syariat islam tidak dijalankan. Ia mendirikan keamiran dan uzlah
mengisolasi diri di daerah terpencil di Lahore (suatu daerah masih
masuk Negara india) dengan jamaahnya yang hanya berjumlah 625 orang.
(th.1940 an)
8. sunan giri dan murid-muridnya yang uzlah karena
pemerintah majapahit adalah pemerintahan hindu. ia uzlah ke hutan
membentuk masyarakat dan berdakwah hingga terbentuk kerajaan giri
kedaton. (th.1500 an).
9. Pangeran diponegoro, yang bergerilya di wilayah
yogjakarta memimpin jamaahnya memberontak pada Belanda. Jogja masuk
wilayah kekuasaan belanda. Pangeran diponegoro sebagai amir ( kalo
pedoman dan niatnya benar )bergelar “ Sultan Abdul Hamid kholifatulloh
syayidin panoto agomo tanah jowo” (th.1825)
---------------------------------------------------------
NETRAL
Tidak ada komentar:
Posting Komentar