Kamis, 21 Juni 2012

Surat untuk pak Walikota Jakarta Timur


Pak Walikota Jakarta Timur yang saya hormati, saya mo ngajak bapak berkeliling dikawasan yg bapak pimpin agar wilayah ini semakin hari semakin baik, kemungkinan bapak lupa krn bangku yang bapak duduki terlalu empuk sehingga bapak lupa untuk meninjau ke lapangan  dan mungkin laporan yang bapak terima sangat indah dari para ajudan bapak. Karena itulah pak,  kini wilayah jakarta Timur  semakin tidak nyaman karena banyaknya pedagang kaki lima dimana-mana yang membuat kemacetan yang seharusnya tidak perlu terjadi.

Kampung Rambutan
Mari kita mulai dari Terminal kampong rambutan, terminal terbesar di DKI Jakarta dan merupakan pintu gerbang bagi kendaraan luar kota yg masuk ke Ibu Kota negera Repubik Indonesia. Dari sini kesan yang kita temuai adalah semrawut, kotor dan bau. Ditambah dengan pedagang kaki lima dimana-mana menyebabkan terminal kampong rambutan menjadi semakin tidak nyaman, jangan heran bila mayarakat yang enggan menunggu bus disana. Dan memilih di luar terminal yang menyebabkan semakin bertambah macet kawasan sekitar terminal.

Masih di sekitar terminal tepatnya di depan terminal ini pedagang kaki lima dengan santainya mengambil 2 ruang jalan, sehingga hanya menyisakan satu saja saja ( luar biasa) dan disebelahnya terdapat jalur bus way.  Yg mengherankan disana terdapat petugas kepolisan akan tetapi sepertinya mereka sdh tutup mata dan membiarkan hal ini seperti keawajaran, padahal hal ini tidak boleh di biarkan, kalau mau berdagang tolong dong jangan mengambil badan jalan yang dikhususkan buat kendaraan dari arah taman mini, ceger, pondok gede melewati depan terminal harus merayap.


Pasarrebo 
Lanjut ke Putaran Pasar Rebo, disini tidak kalah serunya dengan keadaan terminal KP rambutan, mengapa? Krn di putaran sini pak, dijadikan terminal bayangan, mobil luar kota suka ngetem padahal pak polisi disini sdh berusaha mengaturnya, krn mungkin pak polisinya tidak tegas maka bus-bus dengan seenaknnya tetap nekat tanpa takut ngetem mengambil penumoang disini. Ekor kemacetan bisa mencapai 2 KM di depan Pom Bensin, apalagi disitu ada jalan keluar tol makin tersiksa deh pak.

Kramat Jati
Pak Wali kota kami ajak lagi ke daerah lainnya ya, yaitu Pasar krmat Jati, disini dulu biangnya kemacetan, dan semenjak di tertibkan kemacetan mulai berkurang, akan tetapi jalan ini masih saja macet, terutama di depan Ramayana disitu ada pedagang ikan yang terlalu maju sehingga menyumbat jalan ke arah pasarebo.

Cililitan
Tidak jauh di Kawasan ex terminal cililitan pedagang kaki lima kembali menunjukkan keperkasaanya, satu jalan di ambil paksa, padahal kawasan  ini kan pak suka macet knp dibiarkan padagang ini berdagang dikawasan itu, padahal ribuan kendaraan terganggu gara-gara mereka pak wali. 

Pasar Gembrong
Pasar mainnan anaka2 ini sebenarnya sdh lama menjadi biang kerok kemacetan jalan underpass Basuki rahmat, banyak yang bilang kemaceta disebabkan volume kendaraan yang makin banyak, dan itu memang benar pak, akan tetapi sebenarnya pak, kemacetan disana juga akibat dari banyaknya mobil yang parkir liar di sekitar pasar itu. kalau memang mau di relokasi, tegas saja pak, jangan ragu-ragu.

Terminal Kampung Melayu
Dari arah jatinegera menuju cililitan, tepatnya di terminal kampung melayu, Mikrolet berhenti untuk mengambil penumpang hingga 3 baris jalan, dan ini sangat menyakitkan sekali, krn luapan kendaraan dari matraman harus antri setiap lewat jalan tsb. polisi disanapun tak banyak membantu dan kesannya di biarkan saja.


Jatinegara
Melanjutkan perjalanan ke Wilayah Jatinegera, disini keadaan tidak jauh beda pak, coba lihat depan stasiun jatinagera, kaki lima memakan 1 jalur mobil, ini tidak bener pak, masak sih dibiarkan saja pak, keliatannya juga tidak pantes, disisi jalan macet total di sisi lain jalann digunakan untuk kegiatan lain yag tempatnya salah. Stasiun jatinegera adalah sentral transportasi  kenapa untuk mengaksesnya susah pak, please pak tolong lah di tertibkan. Di sekitar jatinegera pungli bisa terlihat dimana-mana pak, apalagi  kalau kita lihat hampir semua pelanggaran ini seolah legal padahal itu melanggar aturan, tegas lah pak sama bawahannya, tegas pula sama setiap pelanggaranm petugas jangan mau di sogok, berapa banyak masyarakat yang dirugikan gara-gara pedagang berjualan di pinggir jalan, mereka alasan cari makan, padahal kita pun yang lewat juga sama yaitu cari makan, dan kita berusaha memahami mereka, dan kita pun berharap bapak dan jajarannya lebih peduli dengan warga Jakarta pak, bukan dengan para pedagang yang telah membuat Jakarta makin kumuh, semrawut dll. Pak Walikota Tolong lah kamiiiiii

Tidak ada komentar:

Posting Komentar